Berjogja.com – Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan Gelora, alat pembakar sampah portabel berteknologi tinggi yang diklaim ramah lingkungan.
Inovasi ini lahir dari keprihatinan terhadap meningkatnya volume sampah rumah tangga di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi UGM, berikut lima fakta menarik tentang Gelora dan para inovator muda di baliknya.
- Diciptakan oleh Lima Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM
Inovasi ini merupakan karya tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) dari Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro, Sekolah Vokasi UGM.
Tim tersebut terdiri atas Amir Fren Afrizal, Fa’iq Al-Baihaqi, Mohammad Lathif Adani, Muhammad Zulfa Azizi, dan Rahma’ Alya Nabila Damayanti, dengan bimbingan Ma’un Budiyanto.
Mereka memiliki tujuan yang sama, yakni menghadirkan solusi praktis untuk masalah pengelolaan sampah rumah tangga.
- Terinspirasi dari Masalah Sampah Domestik
Ketua tim, Amir Fren Afrizal, menjelaskan bahwa ide pembuatan Gelora muncul karena meningkatnya volume sampah rumah tangga yang mencapai lebih dari 34 juta ton per tahun.
Banyak daerah, terutama kawasan padat penduduk, belum memiliki sistem pengolahan sampah yang memadai.
“Gelora dirancang sebagai solusi sederhana dan efisien agar masyarakat dapat mengelola sampah langsung di rumah,” ujar Amir.
- Desain Portabel dan Aman Digunakan
Gelora dibuat mudah dipindahkan karena dilengkapi dengan roda dan gagang.
Dari sisi keamanan, alat ini memiliki tiga lapisan isolator panas serta bahan utama dari batu tahan api dan besi tahan panas.
Menurut Muhammad Zulfa Azizi, fitur ini memastikan pengguna tetap aman selama proses pembakaran tanpa khawatir suhu berlebih.
- Dilengkapi Sistem Monitoring Canggih
Dua anggota tim, Fa’iq Al-Baihaqi dan Lathif Adani, merancang sistem kontrol berbasis mikrokontroler ESP32.
Fitur ini mampu menampilkan data suhu dan kadar emisi karbon monoksida secara real-time melalui layar LCD.
“Dengan sistem ini, pengguna dapat memantau proses pembakaran agar tetap aman dan efisien,” jelas Fa’iq.
- Punya Filter Emisi Karbon Aktif dan Siap Didaftarkan HKI
Bagian filtrasi dirancang oleh Rahma’ Alya Nabila Damayanti, dengan fokus pada penekanan emisi gas hasil pembakaran.
Filter karbon aktif di Gelora dibuat dengan sistem plug and play, sehingga mudah diganti dan dirawat.
Selain itu, tim Gelora juga sedang mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindungi desain alat mereka.
“Langkah ini menjadi wujud komitmen kami untuk menghadirkan inovasi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Amir.
Kehadiran Gelora menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan.
Inovasi karya mahasiswa UGM ini menjadi bukti bahwa solusi terhadap persoalan sampah dapat dimulai dari rumah, dengan ide kreatif dan teknologi tepat guna.