Berjogja.com – UGM meluncurkan pesawat tanpa awak yang modern dan efisiensi tinggi karena bisa terbang nonstop selama 6 jam dan melakukan mapping 3500 hektar.
Hal ini disampaikan oleh dosen Fakultas Teknik UGM, Gesang Nugroho, selaku ketua penelitian Pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Palapa S-1.
“6 jam terbang mampu melakukan mapping 3500 hektar,” ujar Gesang Nugroho di laman resmi UGM.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pesawat ini bisa untuk bermacam keperluan tergantung sensor yang dibawa.
Mulai dari recognition militer atau mengintai musuh, patroli laut, pemantauan kebun, hingga pertambangan.
Kemenhan RI dilaporkan tertarik untuk menggunakan pesawat tanpa awak buatan UGM ini. Namun, perlu ada pembicaraan lebih lanjut.
“Dulu pesawat ini pada awal pengembangannya sempat disaksikan oleh pak Prabowo, Cuma saat itu belum diuji kemudian pak Prabowo saat itu mengatakan kalau sudah diuji akan dimanfaatkan,” ujar Gesang Nugroho.
“Ini pesawat sudah selesai, sudah tes, sudah diuji kehandalannya maka UGM akan melakukan pembicaraan kelanjutan,” lanjutnya.
“Pada prinsipnya bisa untuk apa saja. Kalau militer ya membawa bom atau apa sehingga bisa dipergunakan untuk itu,” tuturnya menutup.
